Apa yang terpikirkan saat pertama kali mendengar kata “meme”? Sebagian besar dari kita mengatakan bahwa meme adalah gambar-gambar yang berisi tentang lelucon dari sesuatu hal yang dianggap lucu. Sebelum membaca buku ini pengetahuan saya tentang meme mungkin sama dengan apa yang ditulis di atas, sayang sekali kebenaran berdasarkan asumsi itu bisa dipatahkan lewat buku ini “Virus of The Mind” karya Richard Brodie. Mari kita restrat paradigma berpikir kembali ke titik nol, singkirkan sementara pikiran-pikiran terdahulu yang secara teori tidak berdasar. Defenisi meme pada buku ini adalah “unsur utama informasi di dalam akal budi yang keberadaannya memengaruhi peristiwa sedemikian rupa sehingga tercipta lebih banyak salinan meme itu di dalam akal budi orang lain” secara singkatnya meme adalah virus yang ada di dalam akal budi kita sebagai manusia. Banyak sekali pelajaran-pelajaran yang sebenarnya sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari namun luput dari pandangan kita, misalnya
Ada beberapa kisah menaik yang ada dalam pikiran saya beberapa waktu belakangan. Beberapa waktu yang lalu ketika pertama kali saya menginjakkan kaki di kota besar serupa “Neraka” ini ada seorang laki-laki yang menurut saya adalah akan menjadi orang yang akan selalu saya percayai, bukan perempuan karena mungkin bebrapa tahun ini saya belum akan memulai kisah beru dengan perempuan karena da sesuatu hal yang membuat saya merasa kurang beruntung dengannya. Untuk mencapai sesuatu dan mempercayainya butuh waktu yang tidak sedikit, butuh waktu rata-rata tujuh tahun begi seseorang bisa menguasai bidang yang ia sukai, di dalam tujuh tahun itu terdapat kesenangan, kebosanan, konsisten, putus asa dan merasa gagal. Begitu juga untuk mengenal manusia, sampai sekarang saya hanya punya dua orang sahabat saja yang sangat dipercayakan bukan karena sombong because something but, this is about self , saya tidak tahu tapi entah mengapa saya sangat susah dekat dengan orang dan hal tersebut sudah saya